warna untuk violet
Posted in Cerpen, note, surat cinta
Hai Violet! apa kabarmu sekarang?
sudahkah kau membuat origami yang menjadi hal rutinmu itu?
ah sejak kejadian putus cintamu itu, kau tak pernah lagi membuatnya, aku jadi semakin dibuat kawatir oleh mu.
Oh iya, aku akan mengatakan dua kebenaran, yang pertama.
"aku minta maaf" aku minta maaf padamu karena 5 hari sebelumnya aku takbegitu memperhatikanmu saat kau menangis karena marun telah mengacak-ngacak tumpukan origamimu. Sudah sempat memberi pelajaran padanya, tapi sempatkah dia membetulkan kesalahannya padamu? aku harap begitu, karena kulihat kau kembali tersenyum. Aku senang.
Tapi kenapa setelahnya kau bersikap dingin padaku? apa aku juga berbuat salah? salah yang seperti apa hey? tapi baiklah, aku juga meminta maaf untuk itu padamu.
3 hari setelahnya aku juga masih tak sempat untuk menjengukmu. Kudengar kau sedang putus cinta. Awalnya aku tak percaya, tapi saat aku mencoba untuk menghubungimu, kau tak kunjung mengangkatnya, jadi kusimpulkan bahwa kau memang sedang putus cinta. Dan disaat itu juga, jantungku berdebar sangat cepat.
Esok paginya, aku datang ke kelasmu, aku tak melihat lagi tumpukan origamimu lagi di atas meja. Apakah sebegitu parahnya? dan waktu itu, tepat saat kau tidak mausk sekolah.
Lalu esoknya, jingga mengatakan padaku, bahwa kau sudah bisa tersenyum lagi. Aku lega. Bahkan sangat lega. Dan yang terakhir..
Mungkin ini sangat terlambat untukku mengucapkan padamu, tapi aku harus tetap mengatakannya.
"aku mencintaimu" aku teramat sangat mencintaimu. Maukah kau menerima cintaku ini Violet? dan kini aku berharap kau sedang mengangguk dengan penuh semangat untuk mengatakan "ya", hahaha.
Namun, inilah penyesalanku, ini mungkin sangat terlambat. Karena aku mungkin sudah pergi saat kau membaca ini. Tapi aku harap kau takkan mencariku seperti waktu aku pergi ke jakarta 2 minggu yang lalu. Kau tau? kini aku pergi ketempat yang lebih indah, bahkan lebih indah daripada bumi...
sudahkah kau membuat origami yang menjadi hal rutinmu itu?
ah sejak kejadian putus cintamu itu, kau tak pernah lagi membuatnya, aku jadi semakin dibuat kawatir oleh mu.
Oh iya, aku akan mengatakan dua kebenaran, yang pertama.
"aku minta maaf" aku minta maaf padamu karena 5 hari sebelumnya aku takbegitu memperhatikanmu saat kau menangis karena marun telah mengacak-ngacak tumpukan origamimu. Sudah sempat memberi pelajaran padanya, tapi sempatkah dia membetulkan kesalahannya padamu? aku harap begitu, karena kulihat kau kembali tersenyum. Aku senang.
Tapi kenapa setelahnya kau bersikap dingin padaku? apa aku juga berbuat salah? salah yang seperti apa hey? tapi baiklah, aku juga meminta maaf untuk itu padamu.
3 hari setelahnya aku juga masih tak sempat untuk menjengukmu. Kudengar kau sedang putus cinta. Awalnya aku tak percaya, tapi saat aku mencoba untuk menghubungimu, kau tak kunjung mengangkatnya, jadi kusimpulkan bahwa kau memang sedang putus cinta. Dan disaat itu juga, jantungku berdebar sangat cepat.
Esok paginya, aku datang ke kelasmu, aku tak melihat lagi tumpukan origamimu lagi di atas meja. Apakah sebegitu parahnya? dan waktu itu, tepat saat kau tidak mausk sekolah.
Lalu esoknya, jingga mengatakan padaku, bahwa kau sudah bisa tersenyum lagi. Aku lega. Bahkan sangat lega. Dan yang terakhir..
Mungkin ini sangat terlambat untukku mengucapkan padamu, tapi aku harus tetap mengatakannya.
"aku mencintaimu" aku teramat sangat mencintaimu. Maukah kau menerima cintaku ini Violet? dan kini aku berharap kau sedang mengangguk dengan penuh semangat untuk mengatakan "ya", hahaha.
Namun, inilah penyesalanku, ini mungkin sangat terlambat. Karena aku mungkin sudah pergi saat kau membaca ini. Tapi aku harap kau takkan mencariku seperti waktu aku pergi ke jakarta 2 minggu yang lalu. Kau tau? kini aku pergi ketempat yang lebih indah, bahkan lebih indah daripada bumi...
Salam.
Dari Warna yang telah pudar
0 comment: