Pasti Akan Lain ceritanya

Agung.
itu panggilannya selama kita satu kelas.
badannya sangat pantas untuk dikatakan kurus, rambutnya hitam, matanya coklat, dan penggemar komputer.
salah satu jari jempolnya berkuku panjang, sebenarnya ada dua, namun patah karena suatu hal yang aku tidak tau.
dia paling -mungkin tidak suka-adalah pelajaran sastra jepang. ah, dia memang begitu.
satu teman akrabnya -panggil saja dia tegar, karakteristik mereka hampir sama. namun, yang membuatku selalu terpesona,entah. itu semua ada pada dia -Agung.


siang tadi, adalah hari kedua sebelum terakhir aku tes semester. tak ada yang spesial bagi kalian sepertinya, namun, ada saja yang membuatku terpana.
aku dan dia tak seruangan. absen kami jauh. coba saja kita seruangan, pasti akan lain ceritanya.
setiap kali bel berbunyi, itulah setiap kali aku -seketika- mencari sosok yang istimewa itu.
hahaha lucu memang kalau ku pikir. tapi itu kenyataannya.

dia pernah membuatku sangat terpana. tepat saat hari itu. saat aku hendak berkemas pulang kerumah selepas maghrib.
kala itu, aku aku ada les. tapi anehnya, hatiku berkutat pada satu pikiran. aku pulang dengan siapa?
lama aku duduk sembari mendengarkan bu kris-guru lesku. coba saja dia tiba-tiba datang menjemput, seakan aku ini seorang putri layaknya sinema-sinema roman. haha tapi aku rasa, itu tak mungkin.
dan waktuku untuk pulang tiba.
semua manusia, maksudku temanku bertumpah di halaman rumah bu kris. gelap, tentunya dingin.
tiba-tiba telepon genggamku bergetar. pesan masuk.
"pulang dengan siapa?"
mataku terbelalak seketika. nomor ini, ah tidak salah lagi. ini manusia mempesona itu!
"tidak tau, ada apa?"
"aku antar, kau dimana?"
"bu kris"
entah kenapa, seakan dewi fortuna ada di pihakku. Horeyy!!
tak lama, manusia itu akhirnya datang. manusia mempesona yang selalu membuat jantungku berdebar, teramat berdebar malah. kalau dia tak mengirim pesan, pasti akan lain ceritanya.